Aku Benci Dengan Diam
Mungkin hanya sapaan hati, ketika aku melihatmu dari dibalik pintu saat kau melintas di lorong-lorong senja...
Aku benci dengan tenggorokanku yang serak, pada suara nyaring
yang hendak berpaling meninggalkanku ,,ketika aku ingin menyapa dirimu
dikejauhan.
Aku benci dengan diam, ketika lidahku kaku untuk mengatakan
selamat pagi padamu.. dan hanya melihatmu melitas, lagi dan lagi…..
Apakah kau tahu,,,?? Aku selalu ada dibalik pintu itu ketika
kau sedang melewati lorong-lorong senja. Aku yang dibalik pintu ketika dirimu
melintas dan hanya mampu melihatmu hanya dibalik pintu. Hanya pada sapaan hati,
ketika melihatmu dari sudut yang tak mungkin kau lihat..
Apakah kau akan menemukanku di balik pintu,,?? disudut
lorong-lorong diam, yang sesungguhnya aku sangat benci daripadanya. Akupun
benci dengan kakiku yang tak kunjung menemukan keberanian untuk berjalan
ke arahmu, dan mengatakan selamat pagi
Diriku yang terkunci oleh borgol-borgol keangkuhan, yang tak kunjung bisa kulepaskan
Apakah kau tahu??? Aku benci dengan dirimu yang meneguk
minumannya di depanku. Apakah aku diam-diam menaruh rasa cemburu???, Ataukah
aku diam-diam jatuh cinta padamu???
Ahhh,, tidakk,,, aku tidak jatuh cinta padamu,,, aku hanya
menyimpan rasa pada bentuk yang tak terdefenisikan oleh hati yang masih terborgol
di ruang keanggkuhan yang tak kunjung kutemukan kuncinya.
Padamu, seseorang tanpa nama,,,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar