Selasa, 11 Februari 2014

Aku Benci Dengan Diam



Aku Benci Dengan Diam



Mungkin hanya sapaan hati, ketika aku melihatmu dari dibalik pintu saat kau melintas di lorong-lorong senja...


Aku benci dengan tenggorokanku yang serak, pada suara nyaring yang hendak berpaling meninggalkanku ,,ketika aku ingin menyapa dirimu dikejauhan.


Aku benci dengan diam, ketika lidahku kaku untuk mengatakan selamat pagi padamu.. dan hanya melihatmu melitas, lagi dan lagi…..


Apakah kau tahu,,,?? Aku selalu ada dibalik pintu itu ketika kau sedang melewati lorong-lorong senja. Aku yang dibalik pintu ketika dirimu melintas dan hanya mampu melihatmu hanya dibalik pintu. Hanya pada sapaan hati, ketika melihatmu dari sudut yang tak mungkin kau lihat..


Apakah kau akan menemukanku di balik pintu,,?? disudut lorong-lorong diam, yang sesungguhnya aku sangat benci daripadanya. Akupun benci dengan kakiku yang tak kunjung menemukan keberanian untuk berjalan ke arahmu, dan mengatakan selamat pagi


Diriku yang terkunci oleh borgol-borgol keangkuhan, yang  tak kunjung bisa kulepaskan

Apakah kau tahu??? Aku benci dengan dirimu yang meneguk minumannya di depanku. Apakah aku diam-diam menaruh rasa cemburu???, Ataukah aku diam-diam jatuh cinta padamu???


Ahhh,, tidakk,,, aku tidak jatuh cinta padamu,,, aku hanya menyimpan rasa pada bentuk yang tak terdefenisikan oleh hati yang masih terborgol di ruang keanggkuhan yang tak kunjung kutemukan kuncinya.


Padamu, seseorang tanpa nama,,,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar